Selamat datang di POV, Point of Vocal, ini suara saya, ini pendapat saya. Kau boleh sepakat atau tidak sepakat, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghargai tiap-tiap pendapat. Selamat membaca.
Banyak orang beranggapan bahwa lulus cepat itu perlu demi mudahnya mendapat pekerjaan dengan segala embel-embelnya, Biasanya dimulai dengan ambisi perihal mempercepat masa studi, seperti mendapat IP yang konstan diatas 3 mungkin, atau mengambil semester antara demi mempercepat SKS yang ditempuh agar bisa segera mengambil skripsi. Saya tidak masalah dengan hal itu, menurut saya semua orang punya prinsipnya masing-masing. Kau ingin lulus cepat atau tepat waktu, disini bukan berarti saya kontra dengan mahasiswa-mahasiswa yang berambisi begitu besar terhadap studi di perguruan tinggi. Sebab dilansir dari website Republika.co.id bahwasannya pengangguran dengan gelar sarjana mencapai 6,9%. Ini memang tidak ada sangkut pautnya dengan masa studi yang cepat atau tepat. Namun, menurut saya orang-orang Indonesia cenderung tidak mengetahui makna sesungguhnya dalam pendidikan perguruan tinggi. Menurut saya pendidikan di perguruan tinggi merupakan pendidikan mengenai etika, kualitas diri, cara pandang suatu problematika, studi kasus, dan juga tentang kerangka berpikir analis. Mungkin banyak juga diantara mereka mereka yang lulus tepat waktu yaitu 4 tahun masa studi sarjana (S1) namun masih pengangguran.
Mari kita bedah kata cepat dan tepat menurut KBBI, yak menurut Kamus Besar Bahasa India. Tidak dong, tentu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Cepat = dalam waktu singkat, lekas, segera
Tepat = kena benar (pada sasaran, tujuan, maksud dan sebagainya)
Dari definisi diatas, menurut saya lulus cepat berarti lulus dengan segera, sedangkan lulus tepat berarti lulus dengan kena pada sasaran atau tujuan. Disini bukan berarti lulus cepat tidak seperti itu. Markidah, mari kita bedah.
Kita bahas lulus tepat waktu lebih dulu ya, menurut saya lulus tepat waktu disini dapat diartikan dimana kita lulus dalam kondisi sudah siap sesuai dengan sasaran hidup kita, sudah siap bersaing di dunia kerja, sudah siap berjibaku dengan kehidupan, dan sudah siap dengan segala problematika mengenai kehidupan yang sesungguhnya. Sedangkan lulus cepat berarti kita hanya mempersingkat masa studi, tapi sekali lagi, ini suara saya, ini pendapat saya. Kau boleh tidak sepakat bukan?
Tapi ini kembali lagi ke pribadi masing-masing sebenarnya, dibandingkan dengan lulus cepat namun masih berkutat mencari pekerjaan kesana kemari, saya lebih memilih lulus tepat (entah 4 tahun, 4.5 tahun, atau bahkan 5 tahun) dengan catatan saya mampu survive terlebih dahulu, mampu menanggung biaya kuliah sendiri (jika mampu saat dalam masa studi S1 normal yaitu 4 tahun, atau ketika melebihi masa studi normal > 4 tahun) entah dapat uang dari kerja tetap atau kerja serabutan seadanya sesuai dengan softskill saya mungkin. Sebab, menurut saya, prinsip yang saya pegang dari dulu adalah, sebagai lelaki paling tidak kita bisa menghidupi diri sendiri, sebelum menghidupi orang lain yang nantinya jadi teman hidup. Kita sebagai lelaki, harus mampu lepas dari rumah, berkelana, tertatih, berdarah-darah diluar sana agar kita jadi lelaki yang mampu survive dalam segala kondisi. Namun jikalau dalam keadaan lulus cepat itu kalian sudah mampu survive maka it's okay, atau bahkan kalian ingin lulus cepat? Saya juga fine fine saja, itu pilihan kalian, saya hanya mencoba menghargai pilihan kalian meskipun berbeda dengan pilihan saya.
Stay santuy dan tetap menghargai pendapat orang lain ya :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar