Aku baru saja pindah ke lingkungan ini, perumahan suram dengan hutan di bagian belakangnya. Sebenarnya itu lebih ke perkebunan karet, namun karena suasananya suram ketika sore hari, maka aku menyebutnya dengan sebutan hutan. Aku sekeluarga memutuskan pindah ke kota ini tepatnya di perumahan ini karena pekerjaan ayahku yang mana sedang mengerjakan proyek perumahan berkelanjutan tepat di sebelah perumahan dimana tempat aku tinggal, sehingga kami sekeluarga memutuskan untuk membeli rumah ini yang mungkin bisa saja kami tempati 3-5 tahun kedepan. Selain dekat dengan tempat proyek ayah, rumah-rumah di perumahan ini tergolong murah sekali. Mungkin karena perumahan ini tidak selesai dibandung sesuai dengan konsep dari kontraktor yang bersangkutan. Kata ayahku, sebenarnya perumahan ini juga mengambil lahan perkebunan karet yang ada dibelakang perumahan, namun hal tersebut tidak terealisasikan sehingga pembangunan mangkrak dan ya seperti kataku tadi, perumahan ini menjadi suram.
24.5.21
PATAH HATI, MENULIS DAN KOMEDI #Cakalang1
PATAH HATI, MENULIS, DAN KOMEDI (Part 1)
Menjatuhkan hati kepada lawan jenis bukanlah suatu keharusan sebenarnya, itu hanya sebuah pilihan yang telah diberikan. Pada masa saya SMP saya pernah melakukan itu 2-5 kali, dimana 2 diantaranya berakhir pacaran lalu putus pada saat kelas 8. Dulu saya pikir pacaran terlihat keren saja untuk ukuran anak remaja yang baru merasakan pubertas. Mungkin dulu saya memang merasakan menyukai beberapa orang tersebut, namun saya lupa apakah saya benar-benar jatuh cinta atau hanya sekadar kagum belaka. Setelah 2 kali hubungan yang kandas itu saya berhenti untuk memikirkan perihal pacaran atau apapun itu.
Kisah ini berlanjut memasuki fase dimana saya sudah tidak perduli lagi dengan PDKT dan lain sebagainya, karena sepertinya di era-era pubertas itu saya lebih sering menghabiskan waktu di warnet seperti anak remaja pada umumnya. Bermain game online dari pagi hingga sore, bahkan malam. Tidak ada waktu untuk sekadar chatingan dengan cewe-cewe seumuran. Lalu beranjak memasuki ke masa putih abu-abu. Saya tertarik kembali untuk ya sekedar berinteraksi dengan cewe-cewe seumuran, terlebih ketika masa MOS waktu SMA saya satu gugus dengan salah satu gadis yang pada akhirnya membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis ini mungil, senyumnya menawan dan suaranya sedikit cempreng. Namun dia pandai menyanyi, dia hebat menyanyi. Saya memanfaatkan kesempatan MOS ini sebagai masa PDKT sebelum hari penjurusan tiba.
23.5.21
RAMBUT GONDRONG = KRIMINALITAS DI SEKOLAH? #POV2
Selamat datang di POV, Point of Vocal, ini suara saya, ini pendapat saya. Kau boleh sepakat atau tidak sepakat, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghargai tiap-tiap pendapat. Selamat membaca.
Hal yang selalu menjadi pertanyaan besar dikepala saya ketika sekolah adalah perihal tata tertib yang entah berantah ini.
Rambut tidak boleh melebihi alis, telinga dan mungkin tidak boleh melebihi batas suci masjid, dan juga sepatu harus hitam. Sebab menurut saya kedua hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kalau sepatu mungkin ada yang berpendapat bisa terjadi ketimpangan sosial atau golongan-golongan strata tertentu. Mau bagaimana lagi? Penghapusan strata pada sekolah di Indonesia sudah diinisiasi dengan adanya seragam (tidak memakai baju bebas seperti sekolah sekolah di film hollywood) Sampai ada penyitaan sepatu yang ketahuan memakai sepatu dengan garis berwarna non hitam atau sepatu berwarna lain. Menurut saya ini tidak penting, mengapa demikian? Markidah, mari kita bedah!
22.5.21
LAPORAN PRAKTIKUM | #Cerpen
"Pokoknya harus 3.5 tahun ya, mama gak mau tau. Keahlian kamu kan banyak, relasi papa di kampus kamu juga banyak kan?"
Suara mama menggema di sebrang telpon. Aku hanya menggumam dan bercermin, melihat bagaimana brewok-brewok ini sudah makin lebat, seolah aku bukan lagi mahasiswa semester 6, melainkan mirip mas Juned, mas mas penjual bakso yang biasanya dekat gedung dosen. Hanya saja mungkin aku sedikit lebih rapi karena memakai kemeja atau jaket denim, sedangkan mas Juned mengerahkan kaos polo Indonesia yang burung garudanya sudah mau terbang.
LULUS CEPAT ATAU LULUS TEPAT? | #POV1
Selamat datang di POV, Point of Vocal, ini suara saya, ini pendapat saya. Kau boleh sepakat atau tidak sepakat, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghargai tiap-tiap pendapat. Selamat membaca.
Banyak orang beranggapan bahwa lulus cepat itu perlu demi mudahnya mendapat pekerjaan dengan segala embel-embelnya, Biasanya dimulai dengan ambisi perihal mempercepat masa studi, seperti mendapat IP yang konstan diatas 3 mungkin, atau mengambil semester antara demi mempercepat SKS yang ditempuh agar bisa segera mengambil skripsi. Saya tidak masalah dengan hal itu, menurut saya semua orang punya prinsipnya masing-masing. Kau ingin lulus cepat atau tepat waktu, disini bukan berarti saya kontra dengan mahasiswa-mahasiswa yang berambisi begitu besar terhadap studi di perguruan tinggi. Sebab dilansir dari website Republika.co.id bahwasannya pengangguran dengan gelar sarjana mencapai 6,9%.
PERKENALAN
PERKENALAN
Jadi pada tulisan kali ini saya hanya sedikit membagikan tentang alur pembagian konten di blog ini. Mungkin akan ada beberapa kisah, beberapa argumen, beberapa ilmu yang bisa kawan-kawan dapatkan.
1) #POV (Point of Vocal), kenapa saya menggunakan Vocal bukan View, karena menurut saya sesuatu itu harus divokalkan dalam artian sesuatu itu harus disuarakan, sebab tidak ada yang salah dengan berpendapat. Urusan sepakat atau tidak itu hanya tergantung subjektivitas kita sebagai makhluk sosial. Kita boleh menyanggah, kita boleh tidak sepakat, tapi jangan pernah melarang orang untuk berpendapat, sebab itu adalah anugerah yang telah Tuhan berikan.
2) #Cerpen (Cerita Pendek), seperti pada umumnya. Tentu berisi kisah kisah pendek yang habis dibaca sekali duduk, bisa jadi kejadian nyata, atau fiksi belaka. Semuanya tergantung pada bagaimana karsa ini berada.
3) #SoB (Story of Bahari) berisi cerita, ilmu, atau apapun mengenai laut tempat dimana saya pada akhirnya melabuhkan tujuan studi.
4) #Cakalang (Catatan Kegiatan dan Petualang), berisi perihal kegiatan atau petualangan baru saya, baik di dunia yang saya tekuni, atau mungkin dunia baru perihal apa-apa yang menunjang kemampuan saya.
Mungkin hanya itu yang masih terpikirkan sampai saat ini, selamat menikmati semoga menyukai dan selamat datang. Enjoy the game, see u and keep exploring the ocean!
ALASAN MEMILIH KELAUTAN #SoB 1
ALASAN KENAPA MEMILIH KELAUTAN? (Part 1)
Ada beberapa faktor kenapa pada akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada Ilmu Kelautan. Jurusan yang baru booming ketika Ibu Susi Pudjiastuti yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Mari kita flashback dimasa-masa saya gambling memilih jurusan.
Langganan:
Komentar (Atom)



