24.12.24

Sajak Pengharapan



◆ Perjalananku mencintaimu tak pernah usai.
Ia akan terus bertumbuh sekalipun tak pernah kau semai.
Untuk raga yang kian menua dan jiwa yang kehilangan arah.
Kuat dan terus bertumbuh adalah doaku untukmu, kini dan nanti

14.10.24

Cari Manusia Itu

 

Kadangkala ketika hidup menjadi begitu brengsek, kita akan merasa bahwa dunia ini isinya hanya drama gak jelas, hanya orang-orang munafik dan bajingan, diisi oleh mereka-mereka yang menyebalkan. Tanpa di sadari ketakutan dan segala kekhawatiran itu membuat kita terlalu muak untuk bertahan hidup. Maka, seringkali muncul pikiran bahwa kita tidak pantas mendapat semua kebaikan yang ada di muka bumi ini. Jika sudah berada di fase demikian, maka perlahan tapi pasti akan muncul perasaan ingin mengakhiri hidup. Dengan cara apapun itu, namun jangan mati sebelum kamu menemukan dia. Siapa dia? Cari Manusia Itu.

13.10.24

Panduan Menghadapi Perpisahan bagian 2

Ini adalah lanjutan dari perjalanan saya yang berhasil tidak apa-apa setelah kandasnya hubungan kemarin. Perjalanan panjang menerima kenyataan bahwa saya tidak berhasil mendapatkan apa-apa kemarin, tapi begitulah hidup. Selalu membawa kita telanjur jauh pada apa-apa yang awalnya kita kira tidak bisa, namun berakhir dengan addict yang luar biasa.

Mungkin tidak akan sepanjang bagian sebelumnya, namun izinkan saya untuk menjadi teman berbincangmu. Jadi kawan-kawan bisa membaca ini tanpa memiliki waktu luang yang panjang seperti sebelumnya. Bagian 2 ini akan lebih menyoroti perihal fase yang terjadi dan kiat-kiat menjadi pribadi yang lebih produktif sehingga membuat kemungkinan relapse menjadi kecil.

2.10.24

Panduan Menghadapi Perpisahan

Kalau kawan-kawan membaca judulnya lalu percaya, maka maaf kalian semua tertipu. Tapi tunggu, jangan terburu-buru untuk meninggalkan tanpa membaca utuh. Saya berani bilang 100% bahwa tidak ada panduan menghadapi perpisahan di dunia ini bahkan dalam bahasa apapun, sebab tidak ada orang yang siap dengan perpisahan. Percayalah kawan-kawan, saya lebih suka menghabiskan berbicara panjang lebar daripada harus menulis, jadi kalau kawan-kawan ingin berinteraksi melalui media apapun, saya cukup terbuka, tidak usah khawatir. Saya jamin bahwa kita hanya akan berbincang tentang masalah masalah yang terjadi tanpa satupun kata untuk menghakimi. Saya lebih suka bercerita sampai berbusa daripada menulis puluhan ribu kata, karena jujur sangat melelahkan.

10.3.24

RIMBA LAUT (Chapter 4 : Makan Domino's)

 



Akhir pekan menuju ujian tengah semester kali ini cukup hening dibandingkan biasanya. Hesa hanya sesekali menerima mahasiswa yang nge-print atau bahkan jilid. Nampaknya ada perubahan kesibukan para mahasiswa entah apa yang melatarbelakanginya tapi hal itu berdampak pada pemasukan Wijaya Print.

"Put, kenapa pas mau UTS gini malah sepi ya? Biasanya kan pada kena tugas cetak atau jilid." Ujar Hesa.

"Kayaknya dosen dosen lagi pada ngasih UTS soal soal kayak UAS deh mas, jadi langsung dikerjain gitu dibandingkan take home atau bikin artikel. Tapi gatau juga sih ya kenapa, soalnya aku baru 2 matkul yang UTS mas." Jawab Putri.

"Yaudahlah, besok kan hari minggu mungkin aku gak akan buka dari pagi karena mau ke suatu tempat sama Heru."

"Berduaan? Tumben? Mau nge-date ya?" Goda Putri.

"Amit amit sama gorengan adem kayak dia." Ledek Hesa.

"Kenapa gorengan adem sih? Hahaha." Putri tertawa.