4.6.21

BIROKRASI DAN RELASI Part 1 #Cakalang2

BIROKRASI DAN RELASI (Part 1) 
29 Mei 2021



Hari Sabtu lalu, pada tanggal 29 Mei 2021 sepertinya menjadi titik balik dihidup saya. Saya kembali bergairah untuk berkegiatan dan bertualang. Setelah sekian lama hanya menjadi kambing conge selama COVID-19. Mari kita mulai petualang tentang birokrasi dan relasi ini.

Pertama seperti yang kallian ketahui, saya adalah mahasiswa kelautan. Saya diajak oleh kating untuk join dengan dia ke tempat pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas). Seru dan nagih sih, selain punya relasi baru dengan orang-orang dari wilayah pesisir, lalu dengan orang KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan). 

Awal pertemuan kami adalah disalah satu rumah ketua dari pokwamas, kami dijamu dengan baik, dengan ramah, lalu kami diberi makan ikan asap. Delicious! kata yang pertama terlintas. Orangnya ramah-ramah, baik dan kepekaan sosialnya juga tinggi. Saya pikir alasan-alasan tertentu tersebut menjadikan saya bersyukur terjun ke lapangan untuk mengetahui bagaimana kondisi-kondisi di masyarakat pesisir terutama. Dari yang berada di Kec. Lekok, kami sampai berpindah ke Kec. Nguling, lalu berakhir di Kec. Tongas, Probolinggo untuk ditraktir makan rawon nguling disana oleh salah satu penyedia bibit mangrove.

Sepertinya kalau saya melewatkan salah satu kesempatan ini, saya jadi tidak bagaimana kondisi pesisir di Pasuruan, tempat saya lahir. Saya tidak tau ternyata ada pokwasmas, lalu ada juga lahan mangrove di Pasuruan, kemudian ada juga penyedia bibit mangrove yang telah mengirimkan bibit sampai ke Kalimantan bahkan Nusa Tenggara. Saya juga bahkan tidak mengetahui bagaimana proses para mahasiswa kelautan atau orang-orang konservasi pesisir ketika terjun ke masyarakat. Ketika mereka mulai mencanangkan gagasan untuk memulihkan alam setelah dimasa lampau mereka mengesploitasinya. Banyak sekali problematika yang sulit dan memerlukan banyak pertimbangan, mulai dari kondisi SDA seperti luasan lahan dan substrat, lalu ada SDM yakni para pensurvey dan juga pokwasmas, lalu ada administratif yang sangat sangat rumit seperti alur sinetron di Indonesia.

Namun , dari situ pikiran saya terbuka. Saya jadi tau akan kemana setelah ini, saya jadi punya plan plan lain disisa masa studi saya menuju gelar Sarjana. Terlebih lagi saya jadi punya pikiran untuk semakin produktif, semakin mencintai petualangan kemanapun semesta menyertai, pantai, gunung, kota, pesisir atau bahkan lautan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar