BIROKRASI DAN RELASI (Part 2)
1 Juni 2021
Saya lupa kapan tepatnya perjalanan kedua ini berlanjut namun seingat saya tidak terlalu jauh dengan perjalanan pertama jadi saya asumsikan perjalanan pertama (29 Mei 2021) dan perjalanan kedua (1 Juni 2021), sudah terlalu lama cerita ini mengendap sebab part 1 sudah publish ketika 2021 dan perlu 2 tahun untuk melanjutkan part 2 haha. Okay let's start the journey!
Setelah perjalanan di Pasuruan-Probolinggo, perjalanan ini berbalik arah menjadi Pasuruan-Sidoarjo. Perjalanan kedua ini sedikit lebih teduh, kami berhenti di daerah yang mungkin bisa disebut sebagai dermaga lokal dimana terdapat kapal kapal yang nantinya digunakan masyarakat untuk ke Pulau Lusi. Masih dengan tujuan yang sama, yakni mencari lokasi untuk penanaman hutan mangrove yang merupakan salah satu program pemerintah dari KKP. Salah satu kating yang telah menjadi salah satu pegawai di KKP juga sedikit memberikan sudut pandang mengenai bagaimana program pemerintah bekerja, alur dan dampak dampak dari program tersebut.
Ketika kita turun ke lapang, turun ke lapisan masyarakat yang mengelola sumber daya alam maupun yang memang kehidupannya jauh dari birokrasi pemerintah tentu kita akan mendapat sebuah pengetahuan atau prinsip yang baru. Melihat bagaimana merendahnya mereka dengan kaki tangan pejabat pemerintah yang turun langsung ke mereka, melihat antusiasme mereka menyimak program tersebut dan dampaknya bagi lingkungan yang menjadi tempat tinggal mereka.
Sedangkan saya hanya tengok kanan kiri menyimak bagaimana senior senior saya berkumpul, bercengkrama sesama membahas topik tugas akhir. Sampai akhirnya saya baru menyadarinya di tahun 2023 ini, sebab saya juga sedang berkutat dengan tugas akhir. Saya juga baru menyadari bahwa hal hal sekecil bercengkrama dengan kawan ataupun kerabat cukup menggugah kemampuan kita bersosial, kadang ketika kita sudah bosan dengan orang orang kita akan mencari waktu dan tempat untuk menyendiri dengan tenang dan hanya berkutat dengan riuhnya isi kepala kita. Begitupun ketika kita sudah terlalu lama berkutat dengan riuhnya isi kepala, kita juga butuh bersosial dan itu menggugah level kognitif kita untuk terus berputar memproses pengetahuan, argumen maupun sudut pandang orang lain.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar