31.3.23

Persimpangan #Cerpen

 



Setelah pertemuan kita beberapa waktu lalu, akhirnya kita berada di ujung jalan. "Maaf tuan, kita telah berada di jalur persimpangan." Kau menutup percakapan kita di sore hari itu. Ketika semburat jingga menyatakan akan membangkitkan kegelapan malam, kaupun sama. Aku hanya berdiam setelah percakapan panjang kita ditutup dengan kalimat perpisahanmu itu. 

Kau memalingkan wajahmu dariku, sedangkan aku masih terus menatapmu, sampai kau berbalik dan meninggalkanku dengan punggung terhangat yang pernah aku dekap tatkala hati dan pikiran dipenuhi oleh gegap. 

Itu adalah percakapan kita 10 tahun lalu. Ya, kau benar. Aku masih berada di ujung jalan, belum beranjak sekalipun semua tentang kita telah hangus menjadi kenangan. Kau tau Puan, hal yang paling menyedihkan dariku selama 10 tahun hanya berdiam diri di persimpangan ini?

29.3.23

Sudut Kota #Cerpen


Tepat setelah kehilanganmu, aku berusaha menyusuri sudut kota ini. Mencari makna bahwa apa yang sebenarnya sedang kau rahasikan dariku? Bahkan beberapa orang merasakan hal yang sama perihal kepergianmu. Kau tau? Dari sekian banyak pertemuan, pada dirimulah aku menyerah untuk tidak pernah mau berpisah. Dari sekian banyak penolakan di dalam hidupku, pada dirimulah aku menyerah untuk mengatakan "aku menerimamu".